-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mahasiswa Kukerta MBKM UNRI Praktek Membuat Pakan Ikan di BBI Desa Sipungguk Salo

Saturday, August 10, 2024 | August 10, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-11T07:36:10Z

SALO, milkywayuniverse.com – Mahasiswa dari program Kuliah Kerja Nyata Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Riau melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Praktek Pembuatan Pakan bersama kelompok Kukerta dari Desa Salo Timur dan Desa Siabu. Kegiatan ini berlangsung di Balai Benih Ikan (BBI) Sipungguk, Desa Sipungguk, pada Rabu (07/08/2024).

Selain diikuti oleh para mahasiswa, acara ini juga didampingi oleh dosen pembimbing lapangan (DPL) yaitu Dr. Benny Heltonika, S.Pi., M.Si, dan dihadiri oleh Kepala BBI pak Bambang serta Dr. Indra Suharman, S.Pi., M.Sc sebagai narasumber utama. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja wajib bagi mahasiswa MBKM yang berasal dari program studi Budidaya Perairan.

Acara dibuka oleh MC Revalita dan dilanjutkan dengan sambutan dari ketua pelaksana, DPL, dan Kepala BBI Sipungguk. Penyampaian materi dilakukan di salah satu ruangan di BBI, sedangkan praktek pembuatan pelet dilakukan di luar ruangan, tepatnya di Pokja Nila. Praktek ini langsung dipandu oleh bapak Dr. Indra Suharman, S.Pi., M.Sc. Materi yang disampaikan meliputi pengenalan bahan baku pelet, manfaat dari setiap bahan, cara menentukan formulasi pakan, hingga teknik pembuatan pelet.

Menurut bapak Dr. Indra Suharman, S.Pi., M.Sc., "Formulasi pelet disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi ikan, karena setiap jenis ikan memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda." Pada praktek kali ini, pelet yang dibuat diformulasikan untuk ikan patin, dengan kebutuhan protein sebesar 35%. Formulasi ini langsung diambil dari resep yang dibuat oleh Dr. Indra Suharman sendiri.

Tepung ikan menjadi bahan utama dalam pembuatan pelet ini. Tepung tersebut dibuat dari ikan-ikan yang tidak memiliki nilai ekonomis tinggi dan diolah menjadi tepung berprotein 54,65%. Selain itu, bahan nabati seperti tepung kedelai dan dedak padi juga digunakan, bersama dengan bahan perekat, vitamin, dan mineral untuk memenuhi kebutuhan gizi ikan.

Proses pembuatan pelet dilakukan bersama-sama dengan warga dan anggota Kukerta dari ketiga kelompok tersebut, menggunakan mesin pelet yang ada di BBI. Proses ini dipandu secara langsung oleh narasumber. Ukuran pelet disesuaikan dengan ukuran mulut ikan yang akan mengonsumsinya. Setelah selesai dicetak, pelet dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering.


Pelet yang sudah dicetak dan dikeringkan langsung diberikan kepada ikan patin yang ada di BBI Sipungguk. Hasilnya, ikan patin dengan antusias memakan pelet tersebut.

Acara ini berlangsung dengan sukses dan diakhiri dengan sesi foto bersama serta penyerahan sertifikat kepada narasumber dan Kepala BBI Sipungguk.

×
Berita Terbaru Update