Hai, Sobat Milky!
Pernah nggak sih kamu bercermin terus merasa wajah terlihat lebih kusam, padahal udah rajin cuci muka, skincare-an, bahkan tidur cukup? Lalu kamu mikir, “Jangan-jangan karena aku lagi stres ya?”
![]() |
Gambar by: AI |
Tenang, kamu nggak halu. Ilmu kedokteran dan dermatologi modern justru setuju banget bahwa stres bisa berpengaruh langsung ke kulit, terutama wajah.
Stres, Si Biang Kerok Diam-Diam
Stres bukan cuma bikin kamu galau atau marah tiba-tiba. Saat stres, tubuh kamu akan memproduksi lebih banyak hormon kortisol—si hormon “darurat”. Kortisol ini punya efek domino yang luar biasa:
-
Meningkatkan produksi minyak di kulit
-
Memicu jerawat dan komedo
-
Memperlambat regenerasi sel kulit
-
Menghambat produksi kolagen alami
Jadi, Sobat Milky, jangan heran kalau saat kamu sedang banyak pikiran, kulit wajah bisa terlihat lebih kusam, berminyak, bahkan lebih cepat menua.
Efek Stres pada Wajah: Dari “Glowing” Jadi “Dull-ing”
Berikut ini beberapa efek stres yang sering tidak disadari tapi berpengaruh ke wajah kamu:
-
Kulit Kusam dan Tidak CerahRegenerasi sel melambat, dan aliran darah ke kulit berkurang. Alhasil, wajah kehilangan kilau alami alias tidak glowing lagi.
-
Jerawat Mendadak MunculKarena stres memicu produksi sebum berlebih, pori-pori jadi lebih gampang tersumbat. Ujung-ujungnya? Jerawat nongol kayak undangan mantan.
-
Mata Panda dan Wajah LelahPikiran yang overaktif bikin kualitas tidur menurun. Akibatnya, kantung mata membengkak, dan kulit kehilangan elastisitas.
-
Keriput Datang Lebih CepatProduksi kolagen berkurang akibat kortisol, membuat kulit kehilangan kekencangannya. Kamu pun bisa tampak lebih tua dari usia sebenarnya.
Fakta Ilmiah yang Mendukung
Menurut American Academy of Dermatology, ada hubungan kuat antara stres kronis dan permasalahan kulit. Mereka menyatakan bahwa kondisi seperti acne, psoriasis, dermatitis, hingga kerontokan rambut bisa dipicu atau diperparah oleh stres.
Studi lain dari Stanford University (2003) menunjukkan bahwa mahasiswa yang menghadapi ujian akhir mengalami peningkatan jerawat dibanding masa-masa tenang. Ini bukti nyata bahwa otak dan kulit punya hubungan erat—disebut sebagai “brain-skin axis”.
Tapi Kan Aku Udah Skincare-an?
Nah, ini dia jebakannya. Skincare hanya bekerja di permukaan kulit, sementara stres menyerang dari dalam tubuh. Jadi, serum semahal apapun nggak akan bekerja maksimal kalau pikiran kamu kusut kayak kabel headset di saku.
Solusinya? Harus ada perawatan luar dan dalam. Skincare dilanjut, tapi juga imbangi dengan:
-
Olahraga ringan
-
Tidur yang cukup
-
Latihan pernapasan atau meditasi
-
Curhat ke sahabat atau journaling
-
Mengurangi scrolling berita serem sebelum tidur
Kesimpulan: Wajah Glowing Dimulai dari Pikiran yang Tenang
Ingat ya, wajah cerah itu bukan cuma soal skincare, tapi juga soal hati dan pikiran yang damai. Jadi sebelum buru-buru beli krim baru, coba tenangkan dulu isi kepala kamu. Mungkin di sanalah letak glow alami kamu tersembunyi.
Kalau Sobat Milky suka artikel seperti ini, kasih komentar atau request topik lain, ya! Mau bahas makanan anti-stres atau skincare pas lagi galau? Bisa banget!