-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Giordano Bruno: Filsuf Bebas yang Dibakar karena Pemikirannya

Jumat, 25 Juli 2025 | Juli 25, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-25T07:36:44Z

Request by: Sifa Muhammad Rizqi

Halo, Sobat Milky!

Bayangkan kalau kamu bilang ke orang-orang di tahun 1500-an bahwa alam semesta itu tak terbatas dan mungkin ada planet lain yang dihuni makhluk hidup. Bisa-bisa kamu dibilang gila... atau dibakar hidup-hidup. Nah, hal terakhir itu betulan terjadi pada Giordano Bruno, seorang filsuf, matematikawan, dan mantan biarawan Dominikan asal Italia.

Gambar by: AI

Siapakah Giordano Bruno?

Giordano Bruno lahir pada tahun 1548 di Nola, Italia. Sejak muda, ia menunjukkan kecerdasan luar biasa dalam bidang filsafat, teologi, dan astronomi. Ia sempat menjadi biarawan Dominikan, namun keluar karena ide-idenya dianggap berbahaya oleh gereja.

Bruno bukan ilmuwan biasa. Ia bukan hanya membicarakan planet dan bintang, tapi menggabungkan sains dengan filsafat radikal, seperti:

  • Alam semesta tidak terbatas

  • Bumi bukan pusat alam semesta

  • Ada banyak dunia lain di luar sana

  • Jiwa bisa bereinkarnasi

  • Tuhan hadir di seluruh alam semesta, bukan hanya di gereja

Di masa itu, semua ini terdengar seperti menghina kepercayaan resmi. Dan itu membuat Bruno jadi musuh nomor satu Gereja Katolik.

Bruno dan Konsep Alam Semesta Tanpa Batas

Satu hal paling revolusioner dari Bruno adalah gagasan bahwa alam semesta tidak terbatas dan ada banyak planet seperti Bumi yang mengelilingi bintang-bintang lain.

Waktu itu, model Copernicus yang baru muncul pun masih dianggap berbahaya, karena mengganti posisi Bumi dari pusat alam semesta ke posisi mengelilingi Matahari. Tapi Bruno melangkah lebih jauh: Matahari bukan pusat alam semesta, dan ada banyak matahari lain!

Tentu saja, di era ketika otoritas agama sangat kuat dan dogma menjadi standar kebenaran, ide-ide seperti ini terlalu mengerikan untuk diterima.

Dihukum Mati karena Pikiran

Bruno ditangkap oleh Inkuisisi Gereja Katolik pada tahun 1592. Ia dipenjara selama 8 tahun, menjalani interogasi dan siksaan agar mau mencabut semua ajarannya. Tapi ia bersikukuh mempertahankan keyakinannya.

Akhirnya, pada 17 Februari 1600, ia dibakar hidup-hidup di Campo de' Fiori, Roma. Konon, saat akan dieksekusi, ia menatap para pejabat gereja dan berkata,

"Kamu lebih takut mengucapkan vonis ini daripada aku menerimanya."

Kalimat yang membuat bulu kuduk merinding, ya Sobat Milky?

Bruno Bukan Ilmuwan Biasa

Meski banyak yang menyebutnya ilmuwan, Bruno lebih tepat disebut sebagai filsuf kosmis. Ia tidak membuat teori dengan metode ilmiah seperti Galileo atau Kepler. Namun ide-idenya sangat mendahului zaman dan menginspirasi banyak ilmuwan setelahnya untuk berpikir di luar kotak.

Misalnya:

  • Ia percaya semua materi mengandung jiwa

  • Menolak konsep langit dan bumi sebagai dua dunia terpisah

  • Menekankan bahwa pengetahuan tak bisa dibatasi oleh agama

Pengakuan dan Warisan

Hari ini, Giordano Bruno dihormati sebagai martir kebebasan berpikir. Sebuah patung dirinya berdiri megah di tempat ia dibakar, Campo de' Fiori, Roma. Di sana tertulis:

"Kepada Giordano Bruno—dari abad yang ia prediksi kelahirannya—di tempat api dibakar, cahaya pun muncul."

Namanya kini diabadikan dalam:

  • Kawah di Bulan dan Merkurius

  • Asteroid 5148 Giordano

  • Ceramah dan karya ilmiah di bidang kosmologi

Penutup: Dari Api ke Inspirasi

Giordano Bruno membuktikan bahwa kebebasan berpikir adalah nyawa dari kemajuan manusia. Meski hidup di zaman yang gelap, pikirannya melampaui langit. Kini, di era di mana informasi melimpah, kita bisa belajar banyak dari keberaniannya.

Jadi, Sobat Milky, kalau kamu punya pemikiran yang tak biasa, jangan takut—asal tidak melanggar hukum fisika atau disuruh mendebat ibu saat disuruh nyapu.

Bagi teman-teman yang ingin request artikel bisa scroll paling bawah dan pencet "Kirim Cerita mu disini" ya

×
Berita Terbaru Update